Sperma akan sukses membuahi jika memenuhi syarat berikut
1. Saluran Tersumbat
Saat ejakulasi, sperma keluar dari testis menuju penis melalui saluran yang sangat halus. Jika saluran-saluran itu tersumbat, maka sperma tak bisa keluar. Umumnya hal ini disebabkan trauma pada benturan. Bisa juga karena kurang menjaga kebersihan alat kelamin sehingga menyuburkan kehidupan virus atau bakteri.
2. Kelainan Bentuk (Morfologi)
Sperma yang normal berbentuk seperti kecebong. Terdiri dari kepala, tubuh, dan ekor. Kelainan seperti kepala kecil atau tak memiliki ekor akan mempengaruhi pergerakan sperma. Ini tentu saja akan mempersulit sel sperma mencapai sel telur.
3. Pergerakan Lemah
Untuk mencapai sel telur, sel sperma harus mampu melakukan perjalanan
panjang. Ini pun menjadi penentu terjadinya pembuahan. Jumlah sel
sperma yang cukup, jika tak dibarengi pergerakan yang normal, membuat
sel sperma tak akan mencapai sel telur. Sebaliknya, kendati jumlahnya
sedikit namun pergerakannya cepat, bisa mencapai sel telur.
Kasus lemahnya pergerakan sperma (asthenozoospermia) kerap dijumpai.
Adakalanya malah spermatozoa mati (necrozoospermia). Gerakan spermatozoa
dibagi dalam 4 kategori:
a. Bergerak cepat dan maju lurus
b. Bergerak lambat dan sulit maju lurus
c. Tak bergerak maju (bergerak di tempat)
d. Tak bergerak.
Sperma dikatakan normal bila memiliki gerakan normal dengan kategori a
lebih besar atau sama dengan 25% atau kategori b lebih besar atau sama
dengan 50%.
Spermatozoa yang normal satu sama lain terpisah dan bergerak sesuai
arahnya masing-masing. Dalam keadaan tertentu, spermatozoa abnormal
bergerombol, berikatan satu sama lain, dan tak bergerak. Keadaan
tersebut dikatakan terjadi aglutinasi. Aglutinasi dapat terjadi karena
terjadi kelainan imunologis di mana sel telur menolak sel sperma.
4. Cairan Semen Terlalu Kental
Cairan semen yang terlalu kental mengakibatkan sel sperma sulit
bergerak. Pembuahan pun jadi sulit karena sel sperma tak berhasil
mencapai sel telur. Pada kasus normal, saat diejakulasikan, cairan
semen dalam bentuk yang kental akan mencair (liquifaksi) antara 15-60
menit.
5. Jumlah Sperma Cukup
Cairan yang dikeluarkan pria pada saat ejakulasi sewaktu senggama
disebut cairan semen. Volume normal cairan semen sekitar 2-5 ml. Cairan
semen ini berwarna putih mutiara dan berbau khas langu dengan pH 7-8.
volume cairan semen dianggap abnormal jika kurang dari
1,5 ml atau melebihi 5 ml.
sperma-count Dalam cairan semen inilah jumlah spermatozoa merupakan
penentu keberhasilan memperoleh keturunan. Yang normal, jumlah
spermatozoanya sekitar 20 juta/ml. Pada pria ditemukan kasus spermatozoa
yang kurang (oligozoospermia) atau bahkan tak ditemukan sel sperma
sama sekali (azoospermia).
Kecuali sel-sel spermatozoa, dalam cairan semen ini terdapat zat-zat
lain yang berasal dari kelenjar-kelenjar sekitar reproduksi pria.
Zat-zat itu berfungsi menyuplai makanan dan mempertahankan kualitas
spermatozoa sehingga bisa bertahan hidup sampai masuk ke dalam saluran
reproduksi wanita.
Post a Comment